Jumat, 24 Oktober 2014

SIFAT MUKMIN



SIFAT MUKMIN (Qs. Al-Fath: 29)
   MAKALAH
                                        Disusun guna Memenuhi Tugas
                                         Mata Kuliah: Tafsir Tarbawi
                         Dosen Pengampu: Mohammad Hasan Bisyri, M.Ag
                                                                                            
                                                        Oleh:

A. BAHRUL ULUM 

                                                      KELAS L
          JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
                 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) 
                                                   PEKALONGAN
                                                            2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Surat al-fath (kemenanagan) adalah surah ke-48 dalam Al-Qur’an, surah ini tergolong suarah madaniyah yang terdiri atas 29 ayat. Dinamakan Al-fath yang berarti kemenangan diambil dari perkataan fat-han yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Sebagaian besar dari ayat-ayat surah ini menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan kemenangan yang dicapai nabi muhammad saw dalam perangnya.
Nabi muhammad saw sangat gembira dengan turunnya ayat pertama surat ini. Kegembiraan ini dinyatakan dalam sabda beliauyang diriwayatkan sahih bukhori: sesungguhnya telahditururnkan kepada satu surat, yang surat itu benar-benar lebih aku cintai dari seluruh apa yang disinari matahari.
Kegembiraan nabi muhammad saw itu ialah karena ayat-ayatnya menerangkan tentang kemenangan yang akan diperoleh muhammad saw. Dalam perjuangannnya dan tentang kesempurnaan nikmat Allah kepadanya.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa kandungan dari suarat Al-fath 29?
2.      Bagaimana makna mufradat dari surat Al-fath 29?
3.      Apa isi tafsir dari surat Al-fath 29?
4.      Bagaimana kandunagn hukum surat Al-fath 29?

C.    Metode pemecahan masalah
            Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menetukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban, dari berbagai sumber.


D.    Sistematika Penulisan Makalah
            Makalah ini ditulis dalam 3 bagian, meliputi:
Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah dan sistematika makalah
Bab II, adalah pembahasan
Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan




















BAB II
  PEMBAHASAN
                                    SIFAT MUKMIN (Qs. Al-Fath: 29)
مُحَمَّدٌرَسُوْلُ ﭐﷲِ, وَﭐلَّذِيْنَ مَعَهُ أَشِدَّآءُ عَلىَ الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ, تَرٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُوْنَ فَضْلاً مِّن اﷲِ وَرِضْوٰنًا, سِيْمَا هُمْ فِي وُجُوْ هِهِمْ مِّنْ أَثَرٍ ﭐلسُّجُوْدِ, ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ﭐلتَّوْرَىٰةِ, وَمَثَلُهُمْ فِى ﭐلإِنْجِيْلِ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْعَهُ،فَأَزَرَهُ، فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلىَ سُوْقِهِ يُعْجِبُ ﭐلزُّرَّاعَ لِيُغِيْظَ بِهِمُ ﭐلْكُفَّارَ, وَعَدَ ﭐﷲُ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا وَعَمِلُواْ ﭐلصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيْمَا﴿۲۹﴾
Artinya: “ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu liat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhoanNya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah ia dan tegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu meneyenangkan hati penenam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orag-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang sholih diantara mereka, ampunan dan pahala yang besar.[1]
Makna Mufradat
1.      - اَشِدَّاءْAsyidda’ : keras
2.       - رُحَمَاءُ Ruhama’u : penyayang
3.      - فَضْلًاFadlan : pahala
4.       -مَثَلُهُمْMasaluhum : sifat orang-orang mukmin yang ajaib sesuai dengan yang di katakan dalam perumpamaan-perumpamaan tentang keindahannya.
5.      اٰزَرَهُ azarahu : membuai dan memperkuatnya.
6.      اسْتَوٰى عَلَى سُوْقِهِistawa ‘ala suqihi: tegak lurus pada batang dan pokoknya.
7.      السُّوْقِas-suq : pokok tanaman[2].
8.       شَطْاَهُSyat’ahu
Asy-Syat’ jamaknya al-asyta’ artinya tunas. Pada mulanya kata Asy-Syat’ berari pingggir, sebagaimana pada ungkapan syati’ul-wadi’ artinya pinggir lembah. Jika ada tumbuhan lalu muncul dikiri kanan tumbuhan tersebut tunas baru, maka dinamakan Syat’uz-zar’i. Al-Qur’an memberikan perumpamaan para sahabat nabi yang tadinya sedikit menjadi banyak, yang tadinya lemah menjadi kuat, sebagaimana tumbuhan yang tadinya sedikit lalu muncul tunas-tunas baru yang menjadikan tumbuhan itu menjadi banyak dan kuat.
9.      اَثَرِ السُّجُوْد Asar as-Sujud
Asar as-sujud artinya “bekas sujud” artinya muka mereka tampak bersinar dan bercahaya, karena kecintaan mereka kepada Allah menimbulkan kedamaian pada hati mereka. Kenikmatan beribadah karena banyak beribadah kepada Allah baik siang maupun malam hari membawa dampk pada muka mereka, jadilah muka mereka menjadi bersinar, bercahaya, teduh, tenang dan tentram.





10.   - التَّوْرَاةAt-Taurah
Kata Taurat, dalam bahasa arab, berasal dari kata bahasa Ibrani Torah, yang berarti pengetahuan, hukum, intruksi, dan sebagainya. Pengertian Torah kehidupan beragama orang yahudi sering meliputi Talmud dan semua kepustakaan agama yahudi[3].
Tafsir
(29) Ayat ini menerangkan bahwa Muhammad SAW adalah Rasul allah yang diutus kepada seluruh umat. Para sahabat dan pengikut Rasul bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi lemah lembut terhadap sesama mereka. Firman Allah:
يَآيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْامَنْ يَّرْتَدَ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ فَسَوْفَ يَأْ تِى اللهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ, اَذِلَّةٍ عَلَى الْمُوءْ مِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكَفِرِيْنَ, يُجَاهِدُوْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ.
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa diantara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah.
Rasulullah bersabda:
Perumpaan orang-orang mukmin dalam kasih mengasihi dan sayang menyayangi antara mereka seperti tubuh yang satu; bila salah satu anggota badannya sakit demam, maka badan yang lain merasa demam dan terganggu pula. (Riwayat Muslim dan Ahmad dari an-Nu’man bin Basyir)
Orang-orang yang beriman selalu mengerjakan shalat dengan khusyuk, tunduk, dan ikhlas, mencari pahala, karunia dan keridhoan Allah. Tampak diwajah mereka bekas sujud.
Mengenai cahaya muka yang beriman, usman berkata, “adapun rahasia yang terpendam dalam hati seseorang: niscaya Allah menyatakannya pada raut mukanya dan lidahnya.” Sifat-sifat yang demikian itu dilukiskan dalam taurat dan injil.
Para sahabat dan pengikut Nabi semula sedikit dan lemah, kemudian bertambah dan berkembang dalam waktu singkat seperti biji yang tumbuh, mengeluarkan batangnya, lalu batang bercabang dan beranting, kemudian menjadi besardan berbuah sehingga menakjubkan orang yang menanamnya, karena kuat dan indahnya, sehingga menambah panas hati orang kafir.
Kemudian kepada pengikut rasulullah SAW itu, baik yang dahulu maupun yang sekarang, Allah menjanjikan pengampunan dosa-dosa mereka, memberi mereka pahala yang banyak dan menyediakan syurga sebagai tempat yang abadi bagi mereka. Janji Allah yang demiian pasti ditepati[4].
Kandungan Hukum
مُحَمَّدٌرَّسُوْلُ اﷲِ
            Sesungguhnya Muhammad SAW. adalah rasul Allah tanpa diragukan lagi dan tanpa disangsikan lagi sekalipun diingkari oleh orang-orang yang ingkar dan didustakan oleh orang-orang yang keras kepala.
وَالَّذِيْنَ مَعَهُۤ اَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ
            Sesungguhnya sahabat-sahabatnya yang ada bersamanya adalah keras hatinya terhadap orang-orang kafir tetapi lembut hati mereka kepada sesamanya, lunak jiwanya terhadap sesamanya dan merendahkan diri mereka terhadap sesamanya.
تَرٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلاً مِّنَ اﷲِ وَرِضْوَانًا
            Kamu lihat mereka senantiasa melakukan shalat dan ikhlas kepada Allah dengan mengharapkan pahala dalam shalatnya itu serta upah yang banyak di sisi_Nya seraya memohon ridha-Nya. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar.”(at-Taubah : 72)

سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِاللسُّجُوْدِ
Pada mereka terdapat tanda yang baik kekhususan dan ketundukanyang tampak bekasnya pada wajah mereka. Oleh karena itu dikatakan “ sesungguhnya kebaikan itu mempunyai cahaya dalam hati dan sinar pada wajah keluasan pada rezeki dan cinta yang tertanam di hati orang banyak.”
            Sesudah itu Allah SWT. Memberitahukan bahwa Dia memuji kelebihan orang-orang mikmin dalam kitab-kitab yang pernah diturunkan dan berita-berita yang beredar di kalangan manusia. firmanNya:  
                                                                                          ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِالتَّوْرٰىة
            Sifat yang disebutkan mengenai kaum tersebut, yakni sifat-sifat dari para pengikut Muhammad SAW.merupakan sifat-sifat mereka yang tercantum dalam kitab Taurat.
وَمَثَلُهُمْ فِى اْلاِنْجِيْلِ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْاَهُ فَاٰزَرَهُ فَسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلَى سُوْقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعُ
Sesungguhnya para sahabat Muhammad SAW.asalnya sedikit. Kemudian mereka samakin bertambah dan menjadi banyak dan semakin kuat bagaikan tanaman yang mengeluarkan tunas-tunasnya yang bercabang-cabang pada sisi-sisinya sebagaimana dapat disaksikan pada gandum, dan lain-lainnya. Sehingga tanaman itu menjadi kuat dan berubah dari asalnya yang kecil menjadi kuat dan tegak lurus pada pokoknya, sehingga membuat para penanamnya kagum karena kuat, kokoh, lebah dan indah di pandang.
Kemudian Allah SWT.menerangkan bahwa orang-orang mukmin Dia jadikan sedemikian rupa:
لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ
            Bahwasannya Allah SWT mengembangkan orang-orang mukmin dan memperbanyak jumlah mereka adalah untuk membikin jengkel orang-orang kafir terhadap mereka. Karena orang-orang mukmin berkeyakinan bahwa Allah pasti menyempurnakan cahayaNya lewat orang-orang mukmin, sekalipun orang-orang yang ingkar tidak rela.
وَعَدَاﷲُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاوَعَمِلواالصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًاعَظِيْمًا
            Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan kepada Nabi muhammad saw, bahwa Allah akan menganpuni dosa-dosa mereka dan memberi pahala mereka banyak-banyak, yakni dengan memasukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan janji Allah adalah benar, hak tak mungkin diganti dan tak mungkin disalahi[5].












BAB III
         PENUTUP
kesimpulan
1.      Kabar gembira bagi nabi saw, tentang kemenangan dan kejayaan agama Allah.
2.      Janji untuk orang-orang mukmin dan ancaman terhadap orang-orang kafir dan munafik.
3.      Kecaman terhadap orang-orang yang tidak ikut berperang yakni kabilah-kabilah aslam,junainah,muzainah,dan gifar.
4.      Keridaan Allah terhadap orang-orang mukmin yang berbiat kepada rosulullah saw di bawah pohon. Dan janji-Nya kepada mereka akan mendapat pertolongan di dunia dan surga di akhirat.
5.      Gabar gembira tenteng terlaksananya mimpi rasulullah saw. Bahwa orang-orang mukmin akan masuk masjidil haram dengan aman. Dan hal itu memang benar-benar terlaksana pada tahun berikutnya.
6.      Sifat nabi saw dan orang-orang mukmin yang ada bersamanya sebagai umat yang bebas kasih dan bersikap tegas.
7.      Janji Allah kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar.










DAFTAR PUSTAKA
                       
Jalaludin Al-Imam Muhammad Al-Mahalli.,Jalaludin Al-Imam Abdurrahman As-Suyuthi. 2011. Tafsir Jalalin. Surabaya: Pustaka eLBA.
Departeman Agama RI.2009. Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan ). Jakarta: Departemen Agama RI.
Mustofa Ahmad Al-Maragi., Al-Babi Mustofa Al-Halabi. 1993.Tafsir Al-Maragi. semarang:PT.Karya Toha Putra.



[1] Al-Imam Jalaludin Muhammad Al-Mahalli, Al-Imam Jalaludin Abdurrahman As-Suyuthi, Tafsir Jalalin, Surabaya: Pustaka eLBA, 2011, hlm. 467
[2]Ahmad Mustofa Al-Maragi, Mustofa Al-Babi Al-Halabi,Tafsir Al-Maragi ,semarang:PT.Karya Toha Putra,1993,hlm.192-193
[3] Departeman Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan ), Jakarta: Departemen Agama RI, 2009, hlm. 385-386
[4] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan tafsirnya (Edisi yang disempurnakan), Jakarta: Departemen Agama RI ,2009,hlm.390-391
[5] Ahmad Mustafa Al-Maragi, Mustafa Al-Babi Al-Halabi, Tafsir Al-Maragi, Semarang: PT.Karya Toha Putra,1993, hlm.194-197

Tidak ada komentar:

Posting Komentar