SIFAT MUKMIN (Qs. Al-Fath: 29)
MAKALAH
Disusun
guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampu:
Mohammad Hasan Bisyri, M.Ag
Oleh:
A. BAHRUL ULUM
KELAS L
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Surat
al-fath (kemenanagan) adalah surah ke-48 dalam Al-Qur’an, surah ini tergolong
suarah madaniyah yang terdiri atas 29 ayat. Dinamakan Al-fath yang berarti
kemenangan diambil dari perkataan fat-han yang terdapat pada ayat pertama surah
ini.
Sebagaian
besar dari ayat-ayat surah ini menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan
kemenangan yang dicapai nabi muhammad saw dalam perangnya.
Nabi
muhammad saw sangat gembira dengan turunnya ayat pertama surat ini. Kegembiraan
ini dinyatakan dalam sabda beliauyang diriwayatkan sahih bukhori: sesungguhnya
telahditururnkan kepada satu surat, yang surat itu benar-benar lebih aku cintai
dari seluruh apa yang disinari matahari.
Kegembiraan
nabi muhammad saw itu ialah karena ayat-ayatnya menerangkan tentang kemenangan
yang akan diperoleh muhammad saw. Dalam perjuangannnya dan tentang kesempurnaan
nikmat Allah kepadanya.
B.
Rumusan
masalah
1.
Apa kandungan dari suarat Al-fath 29?
2.
Bagaimana makna mufradat dari surat Al-fath 29?
3.
Apa isi tafsir dari surat Al-fath 29?
4.
Bagaimana kandunagn hukum surat Al-fath 29?
C.
Metode
pemecahan masalah
Metode pemecahan masalah yang
dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan
menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk
pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai
dengan menetukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah,
melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran,
perumusan jawaban, dari berbagai sumber.
D.
Sistematika
Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam 3 bagian, meliputi:
Bab I, bagian
pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah,
metode pemecahan masalah dan sistematika makalah
Bab
II, adalah pembahasan
Bab III, bagian penutup
yang terdiri dari simpulan
BAB II
PEMBAHASAN
SIFAT MUKMIN
(Qs. Al-Fath: 29)
مُحَمَّدٌرَسُوْلُ ﭐﷲِ, وَﭐلَّذِيْنَ مَعَهُ أَشِدَّآءُ
عَلىَ الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ, تَرٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُوْنَ
فَضْلاً مِّن اﷲِ وَرِضْوٰنًا, سِيْمَا هُمْ فِي وُجُوْ هِهِمْ مِّنْ أَثَرٍ ﭐلسُّجُوْدِ,
ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ﭐلتَّوْرَىٰةِ, وَمَثَلُهُمْ فِى ﭐلإِنْجِيْلِ كَزَرْعٍ
اَخْرَجَ شَطْعَهُ،فَأَزَرَهُ، فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلىَ سُوْقِهِ يُعْجِبُ
ﭐلزُّرَّاعَ لِيُغِيْظَ بِهِمُ ﭐلْكُفَّارَ, وَعَدَ ﭐﷲُ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا
وَعَمِلُواْ ﭐلصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيْمَا﴿۲۹﴾
Artinya: “ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersamanya adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka. Kamu liat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
keridhoanNya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah ia dan tegak lurus diatas pokoknya;
tanaman itu meneyenangkan hati penenam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan kepada orag-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
sholih diantara mereka, ampunan dan pahala yang besar.[1]
Makna Mufradat
1.
- اَشِدَّاءْAsyidda’ : keras
2.
- رُحَمَاءُ Ruhama’u : penyayang
3.
- فَضْلًاFadlan :
pahala
4.
-مَثَلُهُمْMasaluhum : sifat orang-orang mukmin yang ajaib sesuai
dengan yang di katakan dalam perumpamaan-perumpamaan tentang keindahannya.
5.
اٰزَرَهُ
– azarahu : membuai dan memperkuatnya.
6.
اسْتَوٰى
عَلَى سُوْقِهِ
– istawa ‘ala suqihi:
tegak lurus pada batang dan pokoknya.
8.
شَطْاَهُSyat’ahu
Asy-Syat’ jamaknya al-asyta’ artinya tunas. Pada mulanya kata Asy-Syat’
berari pingggir, sebagaimana pada ungkapan syati’ul-wadi’ artinya
pinggir lembah. Jika ada tumbuhan lalu muncul dikiri kanan tumbuhan tersebut
tunas baru, maka dinamakan Syat’uz-zar’i. Al-Qur’an memberikan
perumpamaan para sahabat nabi yang tadinya sedikit menjadi banyak, yang tadinya
lemah menjadi kuat, sebagaimana tumbuhan yang tadinya sedikit lalu muncul
tunas-tunas baru yang menjadikan tumbuhan itu menjadi banyak dan kuat.
9.
اَثَرِ السُّجُوْد Asar
as-Sujud
Asar as-sujud artinya “bekas sujud” artinya muka mereka tampak bersinar dan
bercahaya, karena kecintaan mereka kepada Allah menimbulkan kedamaian pada hati
mereka. Kenikmatan beribadah karena banyak beribadah kepada Allah baik siang
maupun malam hari membawa dampk pada muka mereka, jadilah muka mereka menjadi
bersinar, bercahaya, teduh, tenang dan tentram.
10.
- التَّوْرَاةAt-Taurah
Kata Taurat, dalam bahasa arab,
berasal dari kata bahasa Ibrani Torah, yang berarti pengetahuan, hukum,
intruksi, dan sebagainya. Pengertian Torah kehidupan beragama orang yahudi
sering meliputi Talmud dan semua kepustakaan agama yahudi[3].
Tafsir
(29)
Ayat ini menerangkan bahwa Muhammad SAW adalah Rasul allah yang diutus kepada
seluruh umat. Para sahabat dan pengikut Rasul bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi lemah lembut terhadap sesama mereka. Firman Allah:
يَآيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْامَنْ يَّرْتَدَ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ
فَسَوْفَ يَأْ تِى اللهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ, اَذِلَّةٍ عَلَى
الْمُوءْ مِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكَفِرِيْنَ, يُجَاهِدُوْنَ فِى سَبِيْلِ
اللهِ.
Artinya: Wahai
orang-orang yang beriman! Barang siapa diantara kamu yang murtad (keluar) dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka
dan merekapun mencintaiNya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang
beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad
dijalan Allah.
Rasulullah
bersabda:
Perumpaan orang-orang mukmin dalam kasih mengasihi dan sayang
menyayangi antara mereka seperti tubuh yang satu; bila salah satu anggota
badannya sakit demam, maka badan yang lain merasa demam dan terganggu pula. (Riwayat Muslim dan Ahmad dari an-Nu’man bin Basyir)
Orang-orang
yang beriman selalu mengerjakan shalat dengan khusyuk, tunduk, dan ikhlas,
mencari pahala, karunia dan keridhoan Allah. Tampak diwajah mereka bekas sujud.
Mengenai
cahaya muka yang beriman, usman berkata, “adapun rahasia yang terpendam dalam
hati seseorang: niscaya Allah menyatakannya pada raut mukanya dan lidahnya.”
Sifat-sifat yang demikian itu dilukiskan dalam taurat dan injil.
Para
sahabat dan pengikut Nabi semula sedikit dan lemah, kemudian bertambah dan
berkembang dalam waktu singkat seperti biji yang tumbuh, mengeluarkan
batangnya, lalu batang bercabang dan beranting, kemudian menjadi besardan
berbuah sehingga menakjubkan orang yang menanamnya, karena kuat dan indahnya,
sehingga menambah panas hati orang kafir.
Kemudian
kepada pengikut rasulullah SAW itu, baik yang dahulu maupun yang sekarang,
Allah menjanjikan pengampunan dosa-dosa mereka, memberi mereka pahala yang
banyak dan menyediakan syurga sebagai tempat yang abadi bagi mereka. Janji
Allah yang demiian pasti ditepati[4].
Kandungan Hukum
مُحَمَّدٌرَّسُوْلُ
اﷲِ
Sesungguhnya
Muhammad SAW. adalah rasul Allah tanpa diragukan lagi dan tanpa disangsikan
lagi sekalipun diingkari oleh orang-orang yang ingkar dan didustakan oleh
orang-orang yang keras kepala.
وَالَّذِيْنَ
مَعَهُۤ اَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ
Sesungguhnya
sahabat-sahabatnya yang ada bersamanya adalah keras hatinya terhadap
orang-orang kafir tetapi lembut hati mereka kepada sesamanya, lunak jiwanya
terhadap sesamanya dan merendahkan diri mereka terhadap sesamanya.
تَرٰهُمْ
رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلاً مِّنَ اﷲِ وَرِضْوَانًا
Kamu lihat mereka
senantiasa melakukan shalat dan ikhlas kepada Allah dengan mengharapkan pahala
dalam shalatnya itu serta upah yang banyak di sisi_Nya seraya memohon
ridha-Nya. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar.”(at-Taubah : 72)
سِيْمَاهُمْ
فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِاللسُّجُوْدِ
Pada mereka terdapat tanda yang baik kekhususan dan ketundukanyang
tampak bekasnya pada wajah mereka. Oleh karena itu dikatakan “ sesungguhnya kebaikan
itu mempunyai cahaya dalam hati dan sinar pada wajah keluasan pada rezeki dan
cinta yang tertanam di hati orang banyak.”
Sesudah itu Allah
SWT. Memberitahukan bahwa Dia memuji kelebihan orang-orang mikmin dalam
kitab-kitab yang pernah diturunkan dan berita-berita yang beredar di kalangan
manusia. firmanNya:
ذٰلِكَ
مَثَلُهُمْ فِالتَّوْرٰىة
Sifat yang
disebutkan mengenai kaum tersebut, yakni sifat-sifat dari para pengikut
Muhammad SAW.merupakan sifat-sifat mereka yang tercantum dalam kitab Taurat.
وَمَثَلُهُمْ
فِى اْلاِنْجِيْلِ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْاَهُ فَاٰزَرَهُ فَسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى
عَلَى سُوْقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعُ
Sesungguhnya para sahabat Muhammad SAW.asalnya sedikit. Kemudian
mereka samakin bertambah dan menjadi banyak dan semakin kuat bagaikan tanaman
yang mengeluarkan tunas-tunasnya yang bercabang-cabang pada sisi-sisinya
sebagaimana dapat disaksikan pada gandum, dan lain-lainnya. Sehingga tanaman
itu menjadi kuat dan berubah dari asalnya yang kecil menjadi kuat dan tegak
lurus pada pokoknya, sehingga membuat para penanamnya kagum karena kuat, kokoh,
lebah dan indah di pandang.
Kemudian Allah SWT.menerangkan bahwa orang-orang mukmin Dia jadikan
sedemikian rupa:
لِيَغِيْظَ
بِهِمُ الْكُفَّارَ
Bahwasannya Allah
SWT mengembangkan orang-orang mukmin dan memperbanyak jumlah mereka adalah
untuk membikin jengkel orang-orang kafir terhadap mereka. Karena orang-orang
mukmin berkeyakinan bahwa Allah pasti menyempurnakan cahayaNya lewat
orang-orang mukmin, sekalipun orang-orang yang ingkar tidak rela.
وَعَدَاﷲُ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاوَعَمِلواالصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً
وَّاَجْرًاعَظِيْمًا
Allah SWT
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan kepada Nabi muhammad saw, bahwa
Allah akan menganpuni dosa-dosa mereka dan memberi pahala mereka banyak-banyak,
yakni dengan memasukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan janji
Allah adalah benar, hak tak mungkin diganti dan tak mungkin disalahi[5].
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
1.
Kabar
gembira bagi nabi saw, tentang kemenangan dan kejayaan agama Allah.
2.
Janji
untuk orang-orang mukmin dan ancaman terhadap orang-orang kafir dan munafik.
3.
Kecaman
terhadap orang-orang yang tidak ikut berperang yakni kabilah-kabilah
aslam,junainah,muzainah,dan gifar.
4.
Keridaan
Allah terhadap orang-orang mukmin yang berbiat kepada rosulullah saw di bawah
pohon. Dan janji-Nya kepada mereka akan mendapat pertolongan di dunia dan surga
di akhirat.
5.
Gabar
gembira tenteng terlaksananya mimpi rasulullah saw. Bahwa orang-orang mukmin
akan masuk masjidil haram dengan aman. Dan hal itu memang benar-benar
terlaksana pada tahun berikutnya.
6.
Sifat
nabi saw dan orang-orang mukmin yang ada bersamanya sebagai umat yang bebas
kasih dan bersikap tegas.
7.
Janji
Allah kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa mereka akan
mendapat ampunan dan pahala yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaludin
Al-Imam Muhammad Al-Mahalli.,Jalaludin Al-Imam Abdurrahman As-Suyuthi. 2011.
Tafsir Jalalin. Surabaya: Pustaka eLBA.
Departeman
Agama RI.2009. Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan ).
Jakarta: Departemen Agama RI.
Mustofa Ahmad Al-Maragi., Al-Babi Mustofa Al-Halabi. 1993.Tafsir
Al-Maragi. semarang:PT.Karya Toha Putra.
[1] Al-Imam
Jalaludin Muhammad Al-Mahalli, Al-Imam Jalaludin Abdurrahman As-Suyuthi, Tafsir
Jalalin, Surabaya: Pustaka eLBA, 2011, hlm. 467
[2]Ahmad
Mustofa Al-Maragi, Mustofa Al-Babi Al-Halabi,Tafsir Al-Maragi ,semarang:PT.Karya
Toha Putra,1993,hlm.192-193
[3] Departeman
Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan ), Jakarta:
Departemen Agama RI, 2009, hlm. 385-386
[4]
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan tafsirnya (Edisi yang disempurnakan),
Jakarta: Departemen Agama RI ,2009,hlm.390-391
[5] Ahmad
Mustafa Al-Maragi, Mustafa Al-Babi Al-Halabi, Tafsir Al-Maragi,
Semarang: PT.Karya Toha Putra,1993, hlm.194-197
Tidak ada komentar:
Posting Komentar